Kamis, 01 April 2010

Helm, Angkot, dan Rp 1.000,-

created by ca


Kemarin, seorang teman bercerita mengenai helm-nya yang hilang. Singkat cerita, helm-nya dicuri (entah bagaimana caranya) padahal helm itu disematkn di bawah jok motornya. Setelah ia sadar bahwa helm-nya telah lenyap, ia pergi ke pusat kebugaran (fitness gitu). "Gue mpe bengong 1 jem di gym, ga olahraga!" katanya.


"Cuma helm dan lo mpe kebengong-bengong saking syok-nya??" batin saya. Memang sih, helm-nya mahal. Tapi apa gunanya coba, toh helm udah lenyap? dan teman saya berkata, "setengah nyawa gue ilang!
Saya cuma bisa simpulkan, BERLEBIHAN! :D (peace kawan!)

Dan tadi, ada peristiwa menarik yang menyadarkan saya. Setelah jam pulang kantor, saya segera berangkat ke kampus naik angkot. Uang saya Rp 10.000,-. Tarif angkot kantor-kampus biasanya Rp 2.000,-.


Setelah sampai di depan kampus, saya turun, lalu saya bayarkan uang sepuluh ribu itu. Si abang angkot dengan buru-buru memberikan kembalian. Segera setelah uang kembalian berpindah ke tangan saya, abang angkot langsung tancap gas. Saya hitung-hitung, uang kembalian hanya Rp 7.000. Mau protes juga percuma, angkot sudah melaju.


KESAL! Kenapa saya mesti dibohongi abang angkot?!
MERASA BODOH! Kenapa saya ga cepet tanggap kalo kembaliannya kurang??
Sepanjang jalan menuju kelas, saya termenung..


YA! Saya bereaksi sama seperti teman saya yang kehilangan helm seharga ± Rp 300.000,-!!
Betapa malunya saya pada diri saya sendiri. Rp 1.000,- dan Rp 300.000,- adalah jumlah yang jauh berbeda, tapi reaksi saya dan teman saya kurang lebih SAMA!!


Pulang dari kampus, saya naik angkot lagi. Begitu tiba di tujuan, saya mengubek-ubek isi tas untuk mengambil uang dengan sedikit ngedumel, "Ih, duit daritadi ilang mulu!"
Kata supir angkot,"Jangan marah-marah neng, nanti darah tinggi loh!"
"Abis kesel, Bang! Tadi duit saya ditilep!"
"Oh, sama temennya ya?" kata supir angkot sambil tertawa.
"Bukan, ma sopir angkot 0* (sensor)!!" >>> jurusan kantor-kampus dan kampus-rumah saya naik angkot yang berbeda.
"Oh,, Maklumin aja ya neng.. Emang begitu.." katanya menenangkan saya. Dalam hati saya bertanya-tanya, apa ini cara Tuhan buat menenangkan saya? Apakah perkataan abang angkot barusan merupakan bentuk solidaritas antar supir angkot, atau justru abang angkot ini pernah nilep uang kembalian penumpangnya juga?? ^^p

Yang bisa saya petik dari pengalaman ini, antara lain :


1. Cobalah untuk lebih mengerti perasaan orang lain, sebelum Tuhan memberikan kita pengalaman pahit yang sama seperti orang tersebut.


(untung cuma seribu! Lha temen saya lebih parah! 300ribu!)


2. Orang itu ada banyak jenisnya, bersyukurlah kalo Tuhan beri kita kesempatan untuk bertemu orang dengan bermacam-macam jenis dan sifat juga keunikan masing-masing.


(ada abang angkot yang demen nilep, ada yang ga marah waktu saya lupa bawa duit, ada yang galak, ada yang justru digalakin ma penumpangnya diem aja, dan macem-macem jenisnya. INI BARU SUPIR ANGKOT loh! :D )

2 komentar:

♥♥♥ kata sambutan,, ♥♥♥

Beeeeh.. ni LaLaLa blog bener-bener NGASAL BLOG..

yang pasti :

1. blog ini tercipta karena tuntutan nilai dan harkat perkuliahan kami.. Ya! siapa yang "ngerjain" kami? ni cek -> ☺☺☺
hohoho.. PAK ARNAS is the best! This words came out from the very deepest of our heart.. THANKS BUANGET SIR!
seengganya kita jadi melek IT (meski dikiiiiit buanget) hehe

2. dari tadi ngomong kami, kami, kami, kami mulu.. Yeah! kite satu kelompok ada empat orang.. warna kita beda-beda, tapi tetap satu jua! (SUMPAH PEMUDA). n that's why, poto kita tuh gambar kupu-kupu pelangi.. (thx buat sumber atas poto kita.. lucu!)

3. yah pokoknya gitu deh.. happy blogging all! God bless You!
assalamu alaikum everybody!